Materi Sosiologi Kelas X Penggalan 2.2 Individu, Kelompok, Dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)

E. Lembaga Sosial
Istilah forum sosial merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Koentjaraningrat* lebih mengutamakan sistem nilai dan norma sehingga menerjemahkan social institution sebagai pranata sosial. Sementara itu Selo Soemardjan* dan Soelaiman Soemardi menerjemahkan social institution sebagai forum kemasyarakatan. Berikut beberapa definisi forum sosial berdasarkan para sosiolog klik di sini.

Dari definisi-definisi tersebut, sanggup disimpulkan bahwa forum sosial berkaitan dengan hal-hal berikut.
1) Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi
2) Seperangkat norma yang sanggup dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup
3) Seperangkat norma yang mengatur kekerabatan antarwarga masyarakat biar sanggup berjalan dengan tertib dan teratur

Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial
Proses sejumlah norma menjadi forum sosial disebut pelembagaan atau institusionalisasi. Proses tersebut memakan waktu usang dan juga melalui internalisasi (penyerapan) dalam kebiasaan masyarakat.  Secara garis besar, timbulnya forum sosial sanggup diklasifikasikan ke dalam dua cara berikut.


1) Secara Tidak Terencana, artinya forum sosial tersebut lahir secara sedikit demi sedikit (berangsur-angsur) dalam praktik kehidupan masyarakat.
2) Secara Terencana, artinya forum sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh seorang atau sekelompok orang yang mempunyai kekuasaan dan wewenang.

Fungsi Lembaga Sosial
1) Fungsi manifest (nyata) ialah fungsi forum sosial yang disadari dan menjadi keinginan banyak orang
2) Fungsi laten ialah fungsi forum sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama banyak orang. Dengan kata lain, fungsi laten ialah fungsi yang tidak tampak di permukaan dan tidak diharapkan masyarakat, tetapi ada.

Karakteristik Lembaga Sosial
1) Memiliki simbol sendiri.
2) Memiliki tata tertib dan tradisi.
3) Usianya lebih lama
4) Memiliki alat kelengkapan
5) Memiliki ideologi
6) Memiliki tingkat kekebalan/daya tahan

Tipe-Tipe Lembaga Sosial
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe forum sosial sanggup diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Berdasarkan sudut perkembangannya
1) Crescive institution, yaitu forum sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari tabiat istiadat masyarakat
2) Enacted institution, yaitu forum sosial yang sengaja dibuat untuk mencapai tujuan tertentu

2. Berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
1) Basic institution, yaitu forum sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat
2) Subsidiary institution, yaitu forum sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting, menyerupai rekreasi.

3. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
1) Approved dan sanctioned institution, yaitu forum sosial yang diterima oleh masyarakat
2) Unsanctioned institution, yaitu forum sosial yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak bisa memberantasnya alasannya ialah alasan tertentu

4. Berdasarkan sudut penyebarannya
1) General institution, yaitu forum sosial yang dikenal dan diterima oleh sebagian besar masyarakat dunia
2) Restricted institution, yaitu forum sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu

5. Berdasarkan sudut fungsinya
1) Operative institution, yaitu forum sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diharapkan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan
2) Regulative institution, yaitu forum sosial yang bertujuan mengawasi tabiat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat

Jenis-Jenis Lembaga Sosial
a. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.  Dalam kehidupan di masyarakat, kita mengenal tiga macam bentuk keluarga yaitu.
1) Keluarga inti (keluarga batih, somah, nuclear family), yang terdiri dari ayah, ibu, dan bawah umur yang belum menikah
2) Keluarga besar (extended family) merupakan ikatan keluarga dalam satu turunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya
3) Keluarga polygamous terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga

Proses terbentuknya keluarga
Pada umumnya, keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah berdasarkan agama, adat, atau pemerintah dengan proses menyerupai di bawah ini.
1) Diawali dengan adanya interaksi antara laki-laki dan wanita
2) Interaksi dilakukan berulang-ulang, kemudian menjadi kekerabatan sosial yang lebih intim, kemudian terjadi proses perkawinan.
3) Setelah terjadi perkawinan, terbentuklah keturunan, kemudian terbentuklah keluarga inti.

Tujuan Perkawinan
1) Untuk mendapat keturunan
2) Untuk meningkatkan derajat dan status sosial seseorang baik laki-laki maupun wanita
3) Mendekatkan kembali kekerabatan kerabat yang sudah renggang
4) Agar harta warisan tidak jatuh ke tangan orang lain

Manfaat atau hikmah perkawinan
1) Terpeliharanya kehormatan
2) Menghubungkan tali persaudaraan dan memperbanyak keluarga
3) Membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera
   
Bentuk-bentuk perkawinan
a) Menurut jumlah suami atau istri
1) Monogamy (mono berarti satu, gamos berarti kawin), yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki dan satu orang wanita
2) Poligami (poli berarti banyak) yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki atau perempuan dan lebih dari satu perempuan atau laki-laki. Dengan kata lain, beristri atau bersuami lebih dari satu orang. Poligami dibagi menjadi dua.
(a) Poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang wanita. Poligini sendiri dibagi menjadi dua.
 Poligini sororat, jikalau para istrinya beradik-kakak
 Poligini non-sororat, jikalau para istrinya bukan beradik-kakak
(b) Poliandri, yaitu seorang perempuan bersuami lebih dari satu orang laki-laki. Poliandri dibagi menjadi dua.
 Poliandri fraternal, jikalau para suami beradik-kakak
 Poliandri non-fraternal, jikalau para suami bukan beradik-kakak

b) Menurut asal suami atau istri
(a) Endogami ialah perkawinan di lingkungan sendiri, contohnya dalam satu klan, etnis, atau kerabat
(b) Eksogami ialah perkawinan yang dilakukan di luar lingkungan keluarga sendiri.

c) Menurut kekerabatan kekerabatan
(a) Cross cousin (sepupu silang), yaitu perkawinan antara saudara sepupu
(b) Paralel cousin (sepupu sejajar), yaitu perkawinan antara laki-laki dan perempuan di mana ayah atau ibu mereka bersaudara

d) Menurut pembayaran mas kawin
Pada masyarakat tertentu, sebuah perkawinan gres direstui oleh pihak keluarga perempuan setelah keluarga laki-laki menyerahkan mahar atau mas kawin sebagai tanda kesungguhan. Mas kawin sering diartikan sebagai “uang pembeli atau ganti rugi” kepada orang bau tanah si gadis yang telah membesarkannya.

Pola menetap sehabis perkawinan
1) Patrilokal (virilokal), yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di sekitar pusat kediaman kerbat suami
2) Matrilokal (otorilokal), yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di sekitar kerabat istri
3) Bilokal, yaitu pasangan suami istri menetap secara bergantian antara kerabat istri dan kerabat suami
4) Neolokal, yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di kawasan yang baru
5) Avunkulokal, yaitu pasangan suami istri menetap di rumah saudara laki-laki ibu (paman) dari pihak suami
6) Natalokal, yaitu suami dan istri tidak tinggal di kawasan yang sama tetapi tinggal di kawasan kelahirannya masing-masing dan hanya bertemu untuk waktu yang relatif pendek
7) Utrolokal, yaitu pasangan suami istri bebas memilih kawasan tinggalnya
8) Komonlokal, yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal dalam kelompok yang terdiri dari orang bau tanah kedua belah pihak

Fungsi keluarga
1) Fungsi reproduksi
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi afeksi/kasih sayang
4) Fungsi ekonomi
5) Fungsi pengawasan sosial
6) Fungsi proteksi (perlindungan)
7) Fungsi sumbangan status

Susunan keluarga
1) Bentuk keluarga bilateral. Keluarga bilateral (Cognatic Descent) menghitung kekerabatan keluarga melalui pihak ayah maupun ibu.
Beberapa sistem bilateral, di antaranya:
a) Prinsip ambilineal (Optative Descent), yaitu menghitung garis kekerabatan terkadang melalui pihak ayah atau melalui pihak ibu.
b) Prinsip konsentris, yaitu menghitung garis keluarga hingga suatu jumlah tertentu.
c) Prinsip primogenitur, yaitu menghitung garis keluarga melalui ayah atau ibu yang usianya tertua saja
d) Prinsip ultimogenitur, yaitu menghitung garis keluarga melalui ayah atau ibu yang usianya termuda saja (bungsu)

2) Bentuk keluarga unilateral (unilineal). Keluarga unilateral menghitung garis keluarga dari satu pihak saja, yaitu dari garis ayah atau ibu. Dari garis ayah disebut patrilineal, sedangkan dari garis ibu disebut matrilineal.

Unsur forum keluarga
1) Pola sikap : afeksi, kesetiaan, tanggung jawab, rasa hormat, kepatuhan
2) Budaya simbolis : mas kawin, cincin kawin, busana pengantin, upacara
3) Budaya manfaat : rumah, apartemen, alat rumah tangga, kendaraan
4) Kode spesialisasi: izin kawin, kehendak, keturunan, aturan perkawinan
5) Ideologi : cinta, kasih sayang, keterbukaan, familisme, individualisme

b. Lembaga Pendidikan
Fungsi forum pendidikan
1) Fungsi manifest (nyata)
a) Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah
b) Mengembangkan talenta perseorangan
c) Melestarikan kebudayaan
d) Menanamkan keterampilan

2) Fungsi laten (tidak disadari)
a) Mengurangi pengendalian orang tua
b) Menyediakan sarana untuk pembangkangan
c) Mempertahankan sistem kelas sosial
d) Memperpanjang masa remaja

Selain fungsi-fungsi tersebut, berdasarkan David Popenoe (1971), ada empat macam fungsi pendidikan yaitu sebagai berikut.
1) Transmisi (pemindahan) kebudayaan masyarakat
2) Memilih dan mengajarkan tugas sosial
3) Sekolah mengajarkan corak kepribadian
4) Sumber penemuan baru

Unsur-unsur forum pendidikan
1) Pola sikap : cinta pengetahuan, kehadiran, meneliti, dan semangat belajar
2) Budaya simbolis : seragam sekolah, maskot, lagu-lagu sekolah, dan logo
3) Budaya manfaat : kelas, perpustakaan, buku, laboratorium, dan lapangan
4) Kode spesialisasi : akreditasi, tata tertib, kurikulum, dan tingkatan atau strata
5) Ideologi : keberhasilan akademis, pendidikan progresif, inovatif, dan klasikisme

c. Lembaga Politik
Keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan* dan wewenang* yang ada dalam masyarakat dinamakan forum politik. Lembaga politik berkaitan dengan masalah-masalah bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan bentuk kekuasaan, serta sistemnya.
1) Bentuk Negara
a) Negara kesatuan mempunyai ciri-ciri, antara lain hanya ada satu pemerintahan, satu parlemen, satu forum peradilan, dan satu konstitusi.
b) Negara federasi atau serikat mempunyai ciri-ciri antara lain terdapat negara di dalam negara atau sering disebut negara bagian.

2) Bentuk pemerintahan
a) Republik ialah bentuk pemerintahan yang dipimpin seorang presiden.
b) Monarki ialah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja atau ratu
c) Kekaisaran ialah bentuk pemerintah dengan kepala negara seorang kaisar.

3) Bentuk kekuasaan
Kekuasaan sanggup diperoleh melalui cara-cara berikut.
a) Kekuasaan karismatik yang dimiliki oleh orang yang berkarisma atau disegani orang lain.
b) Tradisi atau keturunan.
c) Pemberian secara formal (legal-rasional)

Hilangnya contoh ketaatan terhadap kekuasaan sanggup terjadi alasannya ialah alasan-alasan berikut
a) Masyarakat menyadari bahwa mereka yang berkuasa hanyalah insan biasa
b) Masyarakat menganggap mereka tidak diikutkan dalam setiap pengambilan keputusan

Cara yang sanggup digunakan untuk mengatasi krisis kewibawaan ialah sebagai berikut
a) Mengubah prinsip sentralisasi kekuasaan ke prinsip desentralisasi.
b) Prinsip-prinsip menghindari disintegrasi
c) Koordinasi terpadu dari pimpinan yang berwenang
d) Tidak mengulangi cara lama

Fungsi forum politik
a) Memelihara ketertiban di dalam (internal order)
b) Menjaga keamanan di luar (external security)
c) Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare)
d) Mengatur proses politik

Unsur-unsur forum politik
1) Pola sikap : loyalitas, kepatuhan, subordinasi, kerja sama, dan konsensus
2) Budaya simbolis : bendera, materai, maskot, dan lagu kebangsaan
3) Budaya manfaat : gedung, persenjataan, pekerjaan pemerintah, blanko, dan formulir
4) Kode spesialisasi: program, konstitusi, traktat, dan hukum
5) Ideologi : nasionalisme, hak rakyat, demokrasi, dan republik/ monarki

d. Lembaga Ekonomi
Menurut Kornblum (1988), penelitian terhadap institusi ekonomi difokuskan pada pokok bahasan pasar dan pembagian kerja, interaksi antara pemerintah dan institusi ekonomi, dan perubahan pekerjaan.
Pola-pola politik ekonomi
a) Pola feodalisme, yaitu seperangkat forum politik dan ekonomi yang menempatkan pemilik tanah (raja) dan prajurit-prajurit yang menjaga keamanan sebagai pelindung warga, harta benda, dan hak penggunaan tanah.
b) Sistem merkantilisme, yaitu sistem perekonomian yang menempatkan negara sebagai pihak yang bertanggung jawab mengendalikan dan mengarahkan segenap kegiatan ekonomi.
c) Sistem kapitalisme, yaitu reaksi dari sistem merkantilisme. Sistem kapitalisme memperlihatkan kebebasan kepada pemilik modal untuk membuatkan usahanya dan mendapat laba sebesar-besarnya.
d) Sistem komunisme, yaitu suatu saham yang menempatkan partai tunggal atau diktator sebagai wakil rakyat yang memerintah atas nama rakyat.
e) Sistem sosialisme, yaitu sistem yang bertujuan merombak masyarakat ke arah persamaan hak dan pembatasan hak milik eksklusif untuk membuat kesejahteraan masyarakat.


Tujuan dan fungsi forum ekonomi
1) Memberi pedoman untuk mendapat materi pangan
2) Memberikan pedoman untuk melaksanakan pertukaran barang (barter)
3) Memberikan pedoman wacana harga jual beli
4) Memberikan pedoman untuk memakai tenaga kerja
5) Memberikan pedoman wacana cara pengupahan
6) Memberikan pedoman wacana cara pemutusan kekerabatan kerja
7) Memberi identitas diri bagi masyarakat

Struktur forum ekonomi
1) Sektor agraris mencakup kegiatan pertanian, menyerupai sawah, perladangan, perikanan, dan peternakan.
2) Sektor industri ditandai dengan kegiatan produksi barang.
3) Sektor perdagangan merupakan kegiatan penyaluran barang dari produsen ke konsumen.

Unsur-unsur forum ekonomi
a) Pola sikap : efisiensi, penghematan, profesional, dan mencari keuntungan
b) Budaya simbolis : merek dagang, hak paten, slogan, dan lagu komersial
c) Budaya manfaat : toko, pabrik, pasar, kantor, blangko, dan formulir
d) Kode spesialisasi: kontrak, lisensi, hak monopoli, dan akte perusahaan
e) Ideologi : liberalisme, tanggung jawab, manajerial, kebebasan, berusaha, dan hak buruh

e. Lembaga Agama
Dalam hal ini agama* diartikan dengan istilah religion. Menurut Durkheim* (1966), agama ialah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang bekerjasama dengan hal yang suci atau sakral. Kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang yang beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.

Durkheim* menjelaskan bahwa semua agama* membagi semua benda yang ada di bumi ini, baik yang berwujud konkret maupun ideal, ke dalam dua kelompok yang saling bertentangan, yaitu hal yang bersifat profane dan suci (sacred), atau duniawi dan Ilahi.

Fungsi agama
Menurut Durkheim* (1966), fungsi agama ialah untuk menggerakkan dan membantu kita untuk hidup. Dari segi makro, agama sanggup menjalankan fungsi positif alasannya ialah memenuhi keperluan masyarakat untuk secara terencana menegakkan dan memperkuat perasaan dan wangsit kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan dan persamaan umat.

Secara rinci, agama berfungsi sebagai berikut
1) Sebagai sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
2) Mengatur tata cara kekerabatan antarmanusia dan insan dengan Tuhan
3) Merupakan tuntutan wacana prinsip benar atau salah untuk menghindari sikap menyimpang
4) Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan seseorang untuk selalu berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan hidupnya
5) Pedoman perasaan keyakinan (confidence)
6) Pedoman keberadaan (existence)
7) Pengungkapan keindahan (estetika)
8) Pedoman rekreasi dan hiburan
9) Memberikan identitas

Unsur forum agama
Menurut Light, Keller dan Callhoun (1989), unsur-unsur dasar agama
a) Kepercayaan
b) Praktik keagamaan
c) Simbol keagamaan
d) Umat
e) Pengalaman keagamaan


Download


Lihat Juga
1. Video Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/BvFqt8o5-5g ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
2. Video Hubungan sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/UfrFlG88M98 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah... 
3. Video Lembaga Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/G1rVQeEPfUQ ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah... 
4. [Video] Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial Bagian (2) (Youtube Chanel. https://youtu.be/W9UtLxME03s )
5. Video Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/J0er5snjlsI ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah. 

Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2016. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas X. Esis Erlangga. Jakarta 


Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda Evaluasi Semester 1
4. Soal Esai Evaluasi Semester 1

Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Hubungan Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas X. Kompetensi Interaksi Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas X Bab 3. Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Interaksi Sosial Klik di Sini
Soal Lembaga Sosial
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Lembaga Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Lembaga Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas XI. Kompetensi Lembaga Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 2. Lembaga Sosial Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Lembaga Sosial Klik di Sini

Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas X (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas X (Kurikulum Revisi)
3. Program Tahunan Sosiologi Kelas X (Kurikulum Revisi)
4. Program Semester Sosiologi Kelas X (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi Kelas X. Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi)
6. RPP Sosiologi Kelas X. Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial 2 (Kurikulum Revisi)

Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial

Perangkat Pembelajaran (Kur Revisi) New
1. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Silabus (Kur Revisi)
2. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi (Kur Revisi)
3
. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Analisis Keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran (Kur Revisi)

4. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) (Kur Revisi)
5. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian (Kur Revisi)
6. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Format Penentuan Kriteria Ketuntasan (Kur Revisi) Semester 1 dan Semester 2
7. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Jurnal Guru Mengajar (Kur Revisi)
8. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Kalender Pendidikan (Kur Revisi)
9. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Analisis Alokasi Waktu (Kur Revisi)
10. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Analisis Kompetensi (Kur Revisi)
11. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Program Tahunan (Kur Revisi)
12. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Program Semester (Kur Revisi)
13. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. RPP 1 (Kur Revisi)
14. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. RPP 2 (Kur Revisi)
15. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. RPP 3 (Kur Revisi)
16. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. RPP 4 (Kur Revisi)
17. RPP Bab 2

Lembar Penilaian Pembelajaran New
1. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Lampiran Teknik dan Instrumen Penilaian
2. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis PG
3. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis Uraian
4. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
5. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Penugasan
6. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Unjuk Kerja
7. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Proyek
8. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Produk
9. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Portofolio
10. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Rekapitulasi Lembar Penilaian


Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Lembaga Sosial
4. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Ahli
5. Pengertian Pranata Sosial Menurut Ahli

Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern

Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies

Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel