Materi Sosiologi Kelas Xi Kepingan 2.1 Permasalahan Sosial Dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari pecahan ini, Anda dibutuhkan mampu:
- Memahami permasalahan sosial di masyarakat
- Mendeskripsikan partikularisme kelompok dan dilema pembentuk kepentingan publik
- Mengidentifikasi aneka macam jenis permasalahan sosial di ranah publik
- Mengidentifikasi dampak permasalahan terhadap kehidupan publik; dan
- Mengidentifikasi upaya pemecahan kasus sosial untuk mencapai kehidupan publik yang lebih baik

A. Permasalahan Sosial di Masyarakat
Pengertian Masalah Sosial
Istilah masalah sosial* mengandung dua kata, yakni kasus dan sosial. Kata sosial mengacu pada masyarakat, korelasi sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial. Kata kasus mengacu pada kondisi, situasi atau sikap yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak benar, dan sulit.

Ada beberapa pandangan para jago wacana kasus sosial. Pandangan itu antara lain Klik di Sini. Terdapat dua elemen penting yang terkait dengan definisi kasus sosial. Pertama, elemen objektif, menyangkut keberadaan suatu kondisi sosial. Kondisi sosial disadari melalui pengalaman hidup kita, media dan pendidikan. Kedua, elemen subjektif, menyangkut iktikad kita bahwa kondisi sosial tersebut berbahaya bagi masyarakat dan harus diatasi.

Berdasarkan kedua elemen tersebut, kasus sosial sanggup didefinisikan sebagai kondisi sosial yang dipandang oleh suatu masyarakat berbahaya bagi anggota masyarakat dan harus diatasi. Dari definisi ini ada empat hal yang perlu diperhatikan. Pertama, penggunaan istilah kasus sosial menawarkan bahwa ada sesuatu yang salah, oleh alhasil perlu dievaluasi lantaran kondisi tersebut membahayakan manusia. Kedua, kasus sosial yaitu kondisi sulit yang mempengaruhi tidak hanya satu orang tetapi sejumlah besar masyarakat. Ketiga, definisi kasus sosial mengandung optimisme untuk sanggup diubah. Keempat, kasus sosial yaitu kondisi yang harus diubah, dengannya perlu ikhtiar untuk melaksanakan sesuatu.

Permasalahan sosial antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain berbeda-beda. Di mana perbedaan tersebut dipengaruhi oleh nilai, iktikad pengalaman hidup dan periode sejarah.

Teori wacana Masalah Sosial
Teori Fungsionalis*
Semua pecahan masyarakat memiliki fungsinya masing-masing dalam masyarakat. Semua pecahan masyarakat ini saling bekerja sama membangun tatanan sosial yang stabil. Jika salah satu pecahan dari masyarakat tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik, terjadilah ketidakteraturan sosial dalam bentuk kasus sosial.

Berdasarkan teori fungsional, ada dua pandangan wacana kasus sosial. Kedua pandangan itu berasal dari patologi sosial* dan disorganisasi sosial*. Menurut patologi sosial*, kasus sosial bagaikan suatu penyakit dalam badan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu sistem, organ atau sel badan tidak bekerja dengan baik. Penyakit sosial menyerupai kejahatan, kekerasan, kenakalan berilmu balig cukup akal tumbuh dalam masyarakat lantaran tugas institusi keluarga, agama, ekonomi dan politik sudah tidak memadai. Di mana proses sosialisasi atas norma dan nilai tidak berjalan dengan baik. Menurut disorganisasi sosial*, kasus sosial bersumber dari perubahan sosial yang cepat, yang mempengaruhi melemahnya norma sosial.

Teori Konflik*
Masalah sosial timbul dari aneka macam macam konflik sosial*, yaitu konflik kelas, ras atau konflik etnis dan konflik gender. Terdapat dua perspektif teori konflik yaitu teori Marxis dan teori non-Marxis. Teori Marxis muncul lantaran ketidaksetaraan kelas sosial. Teori non-Marxis menyerupai Ralf Dahrendorf*, menaruh perhatian pada konflik yang timbul lantaran kelompok-kelompok memiliki kepentingan dan nilai yang berbeda.

Teori Interaksionisme Simbolik*
Ada dua teori interaksi simbolis yang berbeda pandangan wacana kasus sosial. Pertama teori pelabelan (labelling theory)*, suatu kondisi sosial kelompok atau masyarakat tertentu dianggap bermasalah, lantaran kondisi tersebut sudah dicap bermasalah. Kedua teori konstruksionisme sosial, kasus sosial merupakan hasil konstruksi manusia, di mana individu lebih sering berinteraksi dengan orang-orang yang mendefinisikan kejahatan sebagai suatu hal yang positif. Edwin Sutherland* mengistilahkan hal tersebut sebagai asosiasi diferensial*.

Materi Sosiologi Kelas Xi Kepingan 2.1 Permasalahan Sosial Dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel